After Earth adalah kisah survival dari Kitai Raige (Jaden Smith), anak dari Komandan Cypher Raige (Will Smith) di suatu masa di mana umat manusia terpaksa meninggalkan planet Bumi yang tidak dapat lagi dihuni manusia, dan berpindah ke sebuah planet bernama Nova Prime di Tata Surya Nova.
Namun kepindahan manusia ke planet asing itu bukannya tanpa masalah. Makhluk-makhluk asing melepaskan Ursa, sejenis monster dengan tubuh yang sangat besar dan kaki-kaki dengan cakar yang tajam, untuk membinasakan manusia. Ursa tidak dapat melihat, namun dapat melacak keberadaan manusia mangsanya melalui feromon yang dihasilkan manusia saat merasa terancam atau ketakutan. Dengan cara ini, Ursa telah beberapa kali menyerang pemukiman manusia di Nova Prime dan memakan korban yang tidak sedikit.
Cypher adalah Ranger pertama yang mampu menghilangkan rasa takutnya dan menumpas Ursa seorang diri. Kemampuan ini disebut dengan Ghosting. Namun tugas militer yang diemban sang Komandan membuat hubungannya dengan Kitai putranya menjadi renggang. Untuk menjalin kembali hubungan ayah dan anak itu, Cypher pun mengajak Kitai untuk ikut bersamanya dalam perjalanan menuju planet Iphitos, tempat para Ranger akan berlatih kemampuan Ghosting mereka melawan Ursa. Seekor Ursa pun turut dibawa serta dalam pesawat tersebut dan dikandangkan pada bagian ekor pesawat.
Sayangnya di tengah perjalanan pesawat antariksa mereka terjebak dalam badai asteroid. Pesawat yang mengalami kerusakan parah itupun terpaksa mendarat di sebuah planet yang sangat ditakuti, planet Bumi.
Awak yang selamat dari pendaratan tersebut hanyalah Kitai, dan ayahnya yang terluka parah. Satu-satunya emergency beacon yang mereka miliki rusak sehingga Kitai harus mencari beacon yang satunya lagi yang berada pada bagian ekor pesawat. Sayangnya pendaratan yang tidak mulus mengakibatkan badan pesawat terbagi dua dan terpisah kira-kira 100 km jauhnya dari satu sama lain. Cypher yang terluka parah tidak mungkin dapat melakukan pencarian sehingga Kitai-lah satu-satunya tumpuan harapan mereka.
Maka, dimulailah petualangan Kitai melintasi dataran planet Bumi yang telah berevolusi menjadi medan yang sangat berbahaya untuk menemukan emergency beacon dan sekaligus waspada terhadap Ursa yang mungkin telah lepas dari kandangnya pada saat pendaratan mereka di Bumi. Selain itu, iklim Bumi yang telah menjadi begitu ekstrim menyebabkan Kitai selalu memerlukan breathing fluiduntuk membantu pernapasannya. Tanpa cairan tersebut, Kitai akan meninggal karena kehabisan oksigen. Bukan hanya masalah iklim, tapi seluruh permukaan Bumi juga diselimuti es pada malam hari sehingga Kitai harus mencapai titik-titik panas setiap harinya sebelum malam tiba. Perjalanan Kitai diawasi dengan seksama oleh Cypher melalui kamera pengawas pada tas punggung Kitai dandrone-drone pengintai yang dikirimkan untuk mengawasi keadaan sekitar dan mencari keberadaan Ursa.
Petualangan Kitai ini bukanlah sebuah petualangan yang mulus, terutama karena karakter dari Kitai sendiri. Meskipun termasuk anak cerdas di kelasnya, namun Kitai tidak lulus sebagai Ranger untuk bertugas di lapangan. Ia memiliki perangai yang keras kepala, tidak sabaran, bertindak secara naluri dan dengan begitu sering ceroboh, dan haus akan pengakuan dari Ayahnya. Meski sering bersikap sok tangguh, namun Kitai juga punya sisi penakut dan sangat bergantung kepada Cypher. Karena trait-trait dalam karakternya inilah, perjalanan yang sejak awalnya sudah sulit itu menjadi dua kali lebih sulit lagi.
Tempo dalam After Earth ini tergolong lambat, karena lebih menitik beratkan pada pengembangan karakter Kitai dibandingkan perjalanan itu sendiri. Seringkali ditunjukkan flashback ketika Kitai masih kecil dan peristiwa yang mengakibatkan kakak Kitai, Senshi, meninggal dibunuh oleh Ursa. Cypher sendiri juga sering mengenang saat-saat ketika Senshi masih hidup. Jadi kalau kamu bukan penggemar film yang menitik beratkan pada pengembangan karakter, After Earth bisa terasa sangat membosankan karena tidak berfokus pada action scenenya. Malah seringkali penonton bisa merasa kesal melihat Kitai yang sangat ceroboh dan keras kepala sehingga mengundang masalah kepada dirinya sendiri.
Meskipun karakter “anak yang haus akan pengakuan dari Ayahnya” cukup klise, tapi saya sendiri cukup menikmati karakter Kitai yang dibawakan dengan sangat baik oleh Jaden Smith. Dia bukan anak hebat yang bisa langsung melintasi jarak 100 km di medan yang berbahaya dengan tangguh dan dengan kemampuan bertarung yang luar biasa seperti karakter-karakter utama dalam film-film bertema apocalypse pada umumnya. Karakter Kitai hanyalah seorang bocah yang masih sangat bergantung kepada orang tuanya, dan seringkali bertingkah sama seperti anak-anak pada umumnya. Jadi menurut saya, karakter Kitai adalah karakter yang sangat real dan manusiawi. Tindakan-tindakan yang diambilnya sebagai seorang anak yang tiba-tiba saja dihadapkan pada situasi antara dan hidup dan mati dibawakan dengan sangat meyakinkan, dan meskipun mengesalkan, but you can’t deny that it is very possible to happen! Not everyone is born a hero! Kalau kamu bisa sabar mengikuti Kitai yang mengesalkan ini, kamu pasti bisa menonton After Earth dengan tenang dari awal sampai akhirnya.
Seperti kisah-kisah pengembangan karakter lainnya, tentunya karakter Kitai yang masih sangat hijau pada awal film pun akhirnya tumbuh matang menjelang akhir film. Setelah melalui berbagai rintangan, bahkan sempat kehilangan komunikasi dengan ayahnya dan harus mengarungi Bumi sendirian menuju tempat yang ditujunya, Kitai akhirnya menunjukkan kemampuannya yang sebenarnya dan sedikit demi sedikit mulai menjadi tangguh, seperti Ayahnya. Kitai pun berhasil, tanpa bantuan Cypher sedikitpun, mengalahkan Ursa dan menyalakan beacon yang mengirimkan sinar SOS ke planet mereka di Nova Prime.
Film ditutup dengan akhir yang bahagia, pesawat antariksa segera dikirim untuk menjemput Cypher dan Kitai di Bumi dan membawa mereka pulang ke Nova Prime.
All in all, bukan film yang akan memacu adrenalin kamu, tapi sebaliknya, ini adalah film yang menguji kesabaran. Satu-satunya saat-saat yang menegangkan barulah kita lihat pada penghujung film, ketika Kitai akhirnya berhadapan dengan Ursa, momok yang menghantuinya sejak kematian kakaknya Senshi. Selain dari itu, musuh terbesar dari Kitai sebenarnya adalah dirinya sendiri. I kinda understand how this movie received a lot of hatred. Mungkin karena penonton dipaksa mengikuti karakter yang sama sekali tidak likeable, atau mungkin karena tempo cerita yang lambat.
Dari segi akting, Will Smith membawakan perannya dengan sangat baik sebagai Ayah yang tegas dan kewalahan menghadapi tingkah laku anaknya, sambil berjuang melawan rasa sakit dari cederanya sendiri. Jaden sangat cocok dengan peran Kitai, it’s like he blends with the annoying character, lol.
Referensi Sinopsis : yukiitheo
Test : Goblok
BalasHapusGoblok banget!
HapusKomen di atas adalah testing belaka.
Hapus