Kegemukan dan obesitas adalah hasil dari kebiasaan mengonsumsi makanan yang berlebihan. Saat timbul hasrat untuk makan, tidak selalu karena seseorang benar-benar lapar.
Ada dua jenis rasa lapar. Pertama lapar fisik, yaitu lapar yang timbul karena memang secara jam biologis tubuh Anda sudah memerlukan makanan sebagai penyedia energi. Lapar fisik datang secara bertahap dan bisa dipuaskan dengan makanan.
Kedua, lapar emosi. Rasa lapar ini datang secara tiba-tiba dan biasanya timbul karena seseorang ingin menghilangkan emosi negatif dalam dirinya. Padahal secara fisik, perut masih terasa kenyang. Bahayanya, lapar emosi tidak mudah dipuaskan hanya dengan makan dalam porsi yang cukup. Seseorang yang lapar secara emosional akan terus makan sampai makanan habis, atau hingga dirinya merasa nyaman.
Tapi apa yang terjadi setelah itu? Perut merasa kekenyangan, mual bahkan bisa timbul rasa bersalah karena sudah makan terlalu banyak. Bentuk lapar emosi juga bisa bermacam-macam. Tidak selalu berkaitan dengan emosi seperti sedih, marah, kesal, lelah atau suntuk.
"Ada yang namanya craving dan sober. Ini adalah bentuk-bentuk dari emotional eating," ujar Master Hypnolangsing Juli Triharto saat berbincang di tempat prakteknya MindSlim Program di Kemang Square, Kemang Raya, Jakarta Selatan, Selasa (25/06/2013).
Juli menjelaskan, sober adalah keadaan dimana seseorang 'siuman' dari ketidaksadarannya setelah makan banyak. Juli menjelaskan, "Dia makan tidak terkontrol, makanan habis, kelelahan, kekenyangan, kembali lagi ke keadaan sober. Tapi nanti dia makan lagi, lelah, kenyang, balik lagi. Begitu terus."
Sementara craving ada keadaan mirip ketagihan atau kecanduan terhadap makanan. Seseorang tahu dirinya sudah kenyang. Tapi begitu bertemu makanan favoritnya, sebut saja cokelat, es krim atau ayam goreng, dia sulit untuk berhenti makan karena ketagihan.
"Seperti kecanduan para merokok dan minuman beralkohol saja, tapi ini makanan," jelasnya.
Lapar yang berbahaya dan harus diatasi adalah lapar secara emosi. Maka dari itu, kemampuan membedakan rasa lapar ini diperlukan untuk membantu mempercepat penurunan berat badan. Melatih kemampuan tubuh ini bisa dilakukan dengan hypnolangsing, atau kini lebih dikenal dengan istilah MindSlim Program. Metode pelangsingan dengan hipnosis ini dilakukan melalui proses identifikasi dan edukasi pikiran bawah sadar kepada seseorang yang bermasalah dengan berat badan.
Dalam bukunya yang berjudul 'The Secret of Slimming Hypnolangsing', Juli menyebutkan bahwa hypnolangsing adalah sistem pemrograman pikiran. Anda memprogram pikiran dengan kebiasaan baru yang sehat, sehingga dapat berhenti bermasalah dengan berat secara permanen.
Ada dua jenis rasa lapar. Pertama lapar fisik, yaitu lapar yang timbul karena memang secara jam biologis tubuh Anda sudah memerlukan makanan sebagai penyedia energi. Lapar fisik datang secara bertahap dan bisa dipuaskan dengan makanan.
Kedua, lapar emosi. Rasa lapar ini datang secara tiba-tiba dan biasanya timbul karena seseorang ingin menghilangkan emosi negatif dalam dirinya. Padahal secara fisik, perut masih terasa kenyang. Bahayanya, lapar emosi tidak mudah dipuaskan hanya dengan makan dalam porsi yang cukup. Seseorang yang lapar secara emosional akan terus makan sampai makanan habis, atau hingga dirinya merasa nyaman.
Tapi apa yang terjadi setelah itu? Perut merasa kekenyangan, mual bahkan bisa timbul rasa bersalah karena sudah makan terlalu banyak. Bentuk lapar emosi juga bisa bermacam-macam. Tidak selalu berkaitan dengan emosi seperti sedih, marah, kesal, lelah atau suntuk.
"Ada yang namanya craving dan sober. Ini adalah bentuk-bentuk dari emotional eating," ujar Master Hypnolangsing Juli Triharto saat berbincang di tempat prakteknya MindSlim Program di Kemang Square, Kemang Raya, Jakarta Selatan, Selasa (25/06/2013).
Juli menjelaskan, sober adalah keadaan dimana seseorang 'siuman' dari ketidaksadarannya setelah makan banyak. Juli menjelaskan, "Dia makan tidak terkontrol, makanan habis, kelelahan, kekenyangan, kembali lagi ke keadaan sober. Tapi nanti dia makan lagi, lelah, kenyang, balik lagi. Begitu terus."
Sementara craving ada keadaan mirip ketagihan atau kecanduan terhadap makanan. Seseorang tahu dirinya sudah kenyang. Tapi begitu bertemu makanan favoritnya, sebut saja cokelat, es krim atau ayam goreng, dia sulit untuk berhenti makan karena ketagihan.
"Seperti kecanduan para merokok dan minuman beralkohol saja, tapi ini makanan," jelasnya.
Lapar yang berbahaya dan harus diatasi adalah lapar secara emosi. Maka dari itu, kemampuan membedakan rasa lapar ini diperlukan untuk membantu mempercepat penurunan berat badan. Melatih kemampuan tubuh ini bisa dilakukan dengan hypnolangsing, atau kini lebih dikenal dengan istilah MindSlim Program. Metode pelangsingan dengan hipnosis ini dilakukan melalui proses identifikasi dan edukasi pikiran bawah sadar kepada seseorang yang bermasalah dengan berat badan.
Dalam bukunya yang berjudul 'The Secret of Slimming Hypnolangsing', Juli menyebutkan bahwa hypnolangsing adalah sistem pemrograman pikiran. Anda memprogram pikiran dengan kebiasaan baru yang sehat, sehingga dapat berhenti bermasalah dengan berat secara permanen.
Hehehe, lalu, bagaimana cara mengecek kita sedang lapar fisik atau emosi ?
Menurut guru saya, hal tersebut dapat dicheck dengan cara meminum air putih. Jika setelah itu anda tidak lapar, berarti anda hanya lapar emosi. Begitu pula sebaliknya.
Menurut guru saya, hal tersebut dapat dicheck dengan cara meminum air putih. Jika setelah itu anda tidak lapar, berarti anda hanya lapar emosi. Begitu pula sebaliknya.
Referensi : Wolipop
artikel yang bagus. cuma temanya kurang pas, LAPAR. kalau dia kenyang tapi masih makan, kan bukan lapar gan ha...ha...
BalasHapussteroid satın al
BalasHapusheets
G2Z